Rabu, 12 Februari 2014

Menyerah Bukanlah Pilihan


Lihatlah gambar di samping!
Lihatlah betapa gigihnya seekor semut yang mengangkat tiga buah kue sendirian. Semut memang adalah hewan yang tidak kenal menyerah. Mereka sangat gigih dan tekun dalam bekerja. Mereka tidak mengeluh dan tidak pernah menyerah pada kondisi apapun juga. Manusia sepertinya perlu belajar banyak dari semut ini.
Setiap orang pasti punya masalah dan pernah mengalami masalah yg sangat berat di hidupnya. Ya, memang selama kita masih tinggal di dunia, masalah akan selalu ada. Hanya orang mati yang tidak mempunyai masalah. Banyak orang yg bisa bertahan menghadapi masalah tersebut, tetapi tidak sedikit pula yg akhirnya menyerah. Memang seperti itulah kehidupan dunia. Ada banyak masalah yg harus terus kita hadapi. Dunia pun menyediakan pilihan kepada kita, dan pilihannya cuma ada dua, yaitu tetap bertahan atau menyerah. Jika kita pilih bertahan, mungkin kita bisa menyelesaikannya tp nantinya akan muncul masalah-masalah baru yg mungkin lebih berat dari sebelumnya. Jika kita memilih menyerah, ya pada kenyataannya dunia menginginkan kita memilih menyerah. Ketika menyerah, kita hanya menjadi seperti budak dunia yg selalu menuruti apa yg menjadi kehendak dunia. Padahal kita adalah anak-anak Tuhan. Tidaklah pantas kita menjadi budak dunia. Dunia membenci Tuhan dan secara tidak sadar kita juga akan dibentuk untuk membenci Tuhan jika kita menjadi budak dunia. Ingatlah bahwa kita tidak lagi berasal dari dunia tetapi Tuhan telah memilih kita dari dunia.

18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 19  Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. (Yohanes 15:18-19)

Jika kita menjadi budak dunia, pasti kita akan cenderung menyalahkan Tuhan setiap kita menghadapi masalah yg berat. Menganggap Tuhan tidak pernah memperdulikan kita, padahal kitalah yg tidak memperdulikan Dia ketika Dia ingin menolong kita. Untuk itu mulai sekarang janganlah memilih menyerah dalam menghadapi masalah-masalah dunia. MENYERAH BUKANLAH PILIHAN. Pilihlah selalu bertahan dan terus berjalan dalam menghadapi setiap menghadapi masalah.
Lalu bagaimana jika kita sudah benar-benar tidak mampu menghadapinya?
Apakah kita harus menyerah juga jika sudah benar-benar tidak mampu?
Tidak. Tetaplah bertahan.

8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 9  kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
(2 Korintus 4:8-9)

Jika kita mengalami kehadiran dan kuasa Kristus dalam kehidupanmu, maka sama sekali tidak ada kesusahan, kesakitan, atau tragedi yang akan menyebabkan kekalahan rohani kita. Ketika keadaan lahiriah tidak dapat tertahankan dan sumber daya manusia sudah habis, maka sumber daya Allah diberikan untuk membesarkan iman, pengharapan, dan kekuatanmu. Bagaimanapun juga Allah tidak akan meninggalkan anak-Nya yang setia.

23  TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; 24  apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. (Mazmur 37:23-24)

Jangan pula kita meminta bantuan Tuhan di saat kita benar-benar tidak mampu, tetapi mintalah Tuhan dari awal untuk menyertai kita dalam setiap permasalahan. Lakukan segala yang dikehendaki-Nya dari awal. Bukan saat kita benar-benar tidak mampu baru mau  berseru "Tuhan tolonglah aku, aku menyerah", tetapi mintalah penyertaannya dari awal.

  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 7:21).

Lagipula Dia pun sudah menawarkan bantuannya sejak awal jika kita menyadarinya, tetapi kadang kita malah mengabaikannya dan merasa kita bisa menghadapi masalah sendirian.

  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28)

Jangan pula kita meminta bantuan kepada Tuhan di saat-saat terakhir, tapi mintalah Tuhan untuk menyertai kita dari awal hingga akhir. Jangan pernah menyerah dalam situasi apapun karena menyerah bukanlah pilihan. Pilihlah untuk terus bertahan. Jangan pernah abaikan Tuhan, karena Dia tidak pernah mengabaikan kita. Dia akan selalu menyertai kita setiap saat dan tidak ada yang bisa memisahkan kita dengan Dia asalkan kita tetap setia. Berjaga-jagalah selalu dan teruslah berfokus kepada Tuhan.

35  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
36  Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
37  Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
38  Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
39  atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
(Roma 8:35-39)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar