Setiap
orang pasti pernah marah. Kemarahan adalah perasaan atau emosi yang pernah
dialami oleh setiap manusia. Kemarahan bisa berdampak negatif jika tak
terkendali. Hal itu disebabkan saat marah, manusia dapat kehilangan
pengendalian diri dan penilaian objektif sehingga sangat mungkin untuk
melakukan kesalahan bahkan hal-hal yang negatif. Jika kemarahan menguasai kita,
maka dia dapat merusak diri kita sendiri.
Kamu mengandung rumput kering, dan melahirkan jerami;
amarahmu seperti api yang memakan kamu sendiri. (Yesaya 33:11)
Apakah marah itu
berdosa?
Marah
itu tidak berdosa tetapi kemarahan itu dapat menyebabkan seseorang melakukan
perbuatan dosa. Sebenarnya kemarahan itu tidaklah menimbulkan dosa jika manusia
bisa mengendalikannya. Tetapi jika seseorang tidak bisa mengendalikan
kemarahannya atau cenderung dikuasai oleh kemarahan, ia akan mudah untuk
berbuat dosa pula.
Apa
akibat dari kemarahan yang tak terkendali?
1. Kemarahan
dapat menimbulkan perselisihan
Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas
gusar, banyak pelanggarannya. (Amsal 29:22)
Orang
yang cepat marah dan tidak dapat mengendalikan kemarahannya, cenderung akan
banyak melakukan pelanggaran dan bahkan menimbulkan perselisihan dengan orang
lain. Jika kita marah, janganlah kemarahan kita itu menimbulkan perselisian
dengan orang lain. Karena banyak orang yang akhirnya bertengkar atau berselisih
dengan orang lain yang awalnya diakibatkan oleh kemarahan, walaupun kadang
kemarahan tersebut hanya disebabkan oleh hal-hal yang sepele. Bahkan malah
menimbulkan akar kepahitan yang sulit dihilangkan. Lebih baik jika kita menahan
amarah kita dan bersabar. Karena kesabaran tersebut dapat memadamkan api
perselisihan.
Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang
sabar memadamkan perbantahan. (Amsal 15:18)
2. Kemarahan
itu membesarkan kebodohan
Seperti
yang sudah disebutkan di awal bahwa saat marah manusia dapat kehilangan
pengendalian diri dan penilaian objektif. Artinya akal pikirannya sudah
dikuasai oleh kemarahan. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya dan hanya
mengikuti emosinya. Apa yang benar hanyalah apa yg dilihat dari perspektifnya
sendiri. Jadi sama saja seperti orang yang tidak memiliki akal pikiran dan
pengendalian diri. Itulah kebodohan sesungguhnya.
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat
marah membesarkan kebodohan. (Amsal 14:29)
Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah
menetap dalam dada orang bodoh. (Pengkhotbah 7:9)
3. Kemarahan
dapat menimbulkan kejahatan
Jika seseorang sudah
tidak bisa mengendalikan diri, dia bisa melakukan perbuatan dosa.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan
marah, itu hanya membawa kepada kejahatan (Mazmur 37:8)
Pada
kenyataanya, kemarahan itu sebenarnya adalah hal yang tidak berguna. Hanyalah
emosi sesaat yang kadang malah menimbulkan dampak yang negatif jika kita tidak
bisa mengendalikannya. Di dalam Yakobus 1:20 pun dikatakan bahwa amarah manusia
itu tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
(Yakobus 1:19-20) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah
hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak
mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Lalu
bagaimana jika sudah terlanjur marah?
Kemarahan
adalah emosi yang wajar dialami manusia. Dalam situasi tertentu pasti kita
dapat marah. Tetapi jika kita sudah terlanjur marah, kendalikan diri kita agar
kita tidak melakukan perbuatan dosa.
Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;
berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. (Mazmur
4:5)
Jika kita sedang marah
dengan seseorang, janganlah pula kita mempunyai dendam dengan orang itu. Jangan
sampai ada akar kepahitan. Jika marah pada hari ini, cukuplah untuk hari ini.
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4:26)
Jadi sebenarnya marah
itu tidak berdosa, tetapi perbuatan yang diakibatan dari kemarahan tersebut
yang dapat menimbulkan dosa. Maka marahlah tapi jangan berbuat dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar